Home Pengiriman Email

Pengiriman Email

Semua tentang pengiriman email
Asep Rasjid
By Asep Rasjid
3 articles

⏰ Kapan Waktu Terbaik Mengirim Email agar Open Rate Tinggi?

📬 Mengapa Waktu Pengiriman Email Itu Penting Tahukah Anda, dua email dengan isi yang sama bisa menghasilkan hasil yang sangat berbeda — hanya karena waktu pengirimannya berbeda. Waktu kirim adalah faktor penting yang menentukan apakah email Anda dibuka atau diabaikan oleh penerima. Di dunia email marketing, timing adalah segalanya. 💡 Apa Itu “Open Rate”? Open rate adalah persentase penerima yang membuka email dari total yang dikirim. Misalnya, dari 1.000 email yang terkirim, 350 dibuka — berarti open rate Anda 35%. Tujuan utama setiap marketer tentu ingin meningkatkan angka ini. 📊 Faktor yang Mempengaruhi Waktu Terbaik Pengiriman Tidak ada waktu “ajaib” yang cocok untuk semua bisnis. Namun, berdasarkan riset FlashMail dan studi global seperti HubSpot, Campaign Monitor, ada beberapa pola umum: 1. Hari kerja lebih baik daripada akhir pekan Open rate email di hari Senin–Jumat bisa 15–25% lebih tinggi dibanding Sabtu–Minggu. Alasannya: di akhir pekan, banyak orang tidak membuka email kerja atau promosi. 2. Jam pagi & siang adalah “prime time” Waktu paling ideal: - 08.00 – 10.00 pagi (penerima baru mulai membuka email) - 12.00 – 13.00 siang (jam istirahat, orang lebih santai) - 16.00 – 18.00 sore (menjelang pulang kerja, masih sempat cek email) 3. Waktu lokal penerima sangat berpengaruh Kirim berdasarkan zona waktu pelanggan, bukan waktu kantor Anda. 🧠 Rekomendasi Berdasarkan Jenis Email Email promosi Selasa – Kamis, pukul 09.00–11.00 Pelanggan fokus & produktif, open rate tinggi Newsletter mingguan Rabu atau Kamis, pukul 10.00–12.00 Tidak terlalu awal di minggu, penerima lebih santai Reminder / tagihan / notifikasi transaksi Segera setelah aktivitas (real-time)Relevansi tinggi, peluang dibuka lebih besar Email edukasi / tips Pagi atau sore hari (09.00 / 17.00) Waktu luang baca konten ringan Email B2B (antar bisnis) Hari kerja, pukul 08.00–10.00 Sinkron dengan jadwal kerja kantor 🚀 Tips Praktis untuk Meningkatkan Open Rate 1. Gunakan fitur jadwal pengiriman otomatis. Di FlashMail, Anda bisa mengatur waktu kirim. 2. A/B Testing waktu kirim. Coba kirim email ke dua grup di waktu berbeda (misalnya jam 09.00 vs 15.00) untuk melihat performa terbaik. 3. Perhatikan frekuensi. Terlalu sering mengirim email bisa membuat penerima lelah dan akhirnya unsubscribe. Idealnya: 1–3 kali per minggu, tergantung jenis kampanye. 4. Kombinasikan dengan subjek menarik. Waktu kirim yang tepat akan sia-sia jika subjeknya tidak menggoda untuk dibuka. Contoh: “💡 Tips Hemat Biaya Email Marketing untuk Bisnis Anda” “Hanya Hari Ini: Bonus Pengiriman 2x Lebih Cepat di FlashMail!” 📈 Data Menarik tentang Open Rate (berdasarkan studi FlashMail) - Rata-rata open rate global: 21–25% - Email yang dikirim pada hari Selasa memiliki open rate tertinggi (27%) - Email yang dikirim pukul 09.00 pagi cenderung dibuka lebih cepat (dalam 2 jam pertama) - Email malam hari (setelah 20.00) memiliki respon 50% lebih rendah 💬 Kesimpulan Waktu terbaik untuk mengirim email bukan hanya soal hari dan jam — tapi soal mengenal kebiasaan audiens Anda. Gunakan data, uji coba, dan fitur otomatisasi untuk menemukan sweet spot yang paling efektif. Dengan FlashMail, Anda bisa: ✅ Menjadwalkan pengiriman ✅ Melihat laporan real-time open rate dan click rate 📧 **FlashMail — kirim email di waktu yang tepat, ke orang yang tepat, dengan hasil yang nyata **

Last updated on Oct 21, 2025

Apakah Email Bisa Dikirim Ke Dua Mailbox Sama Beda Server?

Maksud pertanyaan di atas adalah, ada email yang dikirimkan ke nama@domain.com. Dan email ini bisa masuk ke dua mailbox secara bersamaan. Sebelum kita bahas secara teknis, mari kita lihat perumapaan pada beberapa kasus berikut: 🏣 1. Analogi Kantor Pos Bayangkan email seperti surat yang dikirim lewat kantor pos. - MX record = alamat kantor pos yang menerima surat. - Setiap domain hanya punya satu kantor pos utama (server utama) untuk menerima semua surat. - Kalau kamu punya dua kantor pos dengan alamat sama, tukang pos akan bingung: “saya kirim ke mana dulu?” - Jadi sistem pos hanya kirim ke kantor utama dulu, baru kalau kantor itu tutup, dikirim ke kantor cadangan (failover). Kalau kamu ingin dua kantor sama-sama menerima surat, kamu harus: minta kantor utama menggandakan surat yang datang dan kirim salinannya ke kantor lain. 🎯 Kesimpulan: “Secara teknis, email itu hanya bisa masuk lewat satu pintu utama. Tapi dari dalam sistem kami, kami bisa gandakan pesan itu dan kirim ke server lain kalau Anda ingin salinannya tersimpan di dua tempat.” 📦 2. Analogi Gudang Barang Anggap saja setiap email yang masuk adalah barang dari kurir. - Setiap domain punya satu gudang penerima utama (mail server utama). - Gudang ini yang menerima, memproses, dan menyimpan semua barang (email). - Kalau kamu punya dua gudang dengan alamat sama, kurir tidak tahu harus ke mana — jadi barang bisa nyasar atau ganda. - Maka sistem logistik hanya akan kirim ke gudang utama (prioritas 10), dan hanya kirim ke gudang cadangan (prioritas 20) kalau gudang utama tutup. Kalau kamu ingin setiap barang dikirim ke dua gudang sekaligus, itu hanya bisa dilakukan oleh gudang utama setelah menerima barangnya (via sistem duplikasi internal). 🎯 Kesimpulan: “Jadi bukan kurirnya yang kirim ke dua tempat, tapi gudang utama kami yang menggandakan paket setelah diterima.” “Secara sederhana, email itu seperti surat fisik. Tukang pos hanya bisa antar ke satu alamat utama. Kalau Anda ingin surat yang sama ada di dua tempat, maka alamat utama itu yang harus menggandakannya — bukan tukang posnya.” ✉️ *Email tidak bisa dikirim ke dua mail server secara paralel lewat MX record standar. Tapi… bisa dilakukan dengan mekanisme khusus seperti mail forwarding, alias routing, journaling, atau SMTP relay duplication. 💡 1. Mengapa tidak bisa lewat MX record biasa DNS MX record hanya menunjuk ke satu server penerima utama, berdasarkan prioritas. Misalnya: example.com. IN MX 10 mail1.example.com. example.com. IN MX 20 mail2.example.com. 📨 Maka email akan dikirim ke mail1 dulu, dan mail2 hanya dipakai kalau mail1 gagal (failover). SMTP tidak punya konsep “kirim dua kali ke dua server” berdasarkan MX — itu melanggar RFC (standar email delivery). Jadi: ➡️ Tidak bisa “split delivery” otomatis hanya dengan DNS MX. ⚙️ 2. Tapi bisa dilakukan melalui sistem “duplikasi / routing” di level server Nah, di sinilah triknya: kalau kamu ingin setiap email yang masuk dikirim ke dua server sekaligus, kamu harus mengaturnya di sisi server utama, bukan di DNS. Ada beberapa cara tergantung sistem yang kamu pakai 👇 ✅ A. Mail Forwarding / Alias Duplication Cocok untuk sistem sederhana (Postfix, cPanel, Zoho, O365, dll). Contoh: - Server utama: menerima email ke user@cakraflash.com - Lalu otomatis meneruskan salinannya ke server kedua (misalnya user@backup.cakraflash.com) 📄 Di Postfix (Linux self-hosted): /etc/aliases user: user@backup.cakraflash.com 📄 Di Zoho / Google Workspace: Bisa menggunakan Email Routing atau Forwarding rule untuk duplikasi semua pesan masuk ke alamat lain. 🔁 Hasil: Setiap email yang diterima → dikirim juga ke server lain. ✅ B. Split Delivery / Dual Delivery (fitur enterprise seperti Google Workspace atau Microsoft 365) - Sistem mail utama menerima email. - Tapi sistem tersebut mengirim salinan ke server kedua secara bersamaan, bukan hanya jika gagal. 🧠 Fitur ini disebut: - Dual Delivery (Google Workspace) - Journaling / Message Copying (Microsoft 365) - Mail Routing (Zoho, Postfix, Zimbra) 📌 Contoh setup Google Workspace: Kamu bisa set rule: “Deliver to internal mailbox + also deliver to secondary server (SMTP route: backup.cakraflash.com)” Hasilnya: setiap email masuk ke dua server secara bersamaan. ✅ C. SMTP Relay Duplication Kamu bisa buat satu SMTP relay (misalnya pakai Postfix atau AWS SES), lalu: - Saat ada email keluar/masuk, relay mengirim dua salinan — satu ke server utama, satu ke server lain. - Cocok untuk integrasi log / backup / analitik (misal: copy semua email ke server FlashMail analytics). 📄 Contoh Postfix config: always_bcc = backup@log.cakraflash.com Atau dengan transport_maps: *@cakraflash.com smtp:[mail1.cakraflash.com]:25 *@cakraflash.com smtp:[mail2.cakraflash.com]:25 🧠 3. Kapan berguna Beberapa contoh penggunaan praktis: - 🔁 Backup email server (arsip otomatis semua pesan) - 🔍 Compliance / audit (copy semua email untuk monitoring) - 📊 Integrasi analitik (mengirim salinan ke sistem analisis, misalnya FlashMail logs) - 💬 Integrasi antar platform 🚫 Yang tidak disarankan - Menambahkan dua MX dengan prioritas sama untuk “split” load — hasilnya acak, tidak stabil, dan sering bikin email hilang. - Menyalin email di level DNS — tidak mungkin, DNS tidak punya fungsi penggandaan data. ⚡ Kesimpulan: Kirim ke dua server via MX❌ Tidak bisa Kirim ke dua server via forward/routing✅ Bisa Kirim paralel (dual delivery)✅ Bisa (diatur di server utama) Split load via MX⚠️ Tidak direkomendasikan, karena hasilnya acak Backup otomatis (journal/relay)✅ Bisa

Last updated on Nov 03, 2025

Open Rate dan Click Rate

Angka rata-rata industri terbaru (2024–2025) untuk Email Marketing Open Rate & Click Rate, berdasarkan data gabungan dari: - Mailchimp (2024 Benchmark) - HubSpot 2024 - CampaignMonitor - Constant Contact - GetResponse 2024 global report Ini adalah untuk kampanye marketing umum (bukan transactional). 📌 1. Rata-rata Open Rate (OR) – Semua Industri 🌍 Global Average: 28% – 34% 🇮🇩 Indonesia Average: 22% – 28% Di Indonesia open rate sedikit lebih rendah karena: - Kualitas data sering buruk - Penggunaan multiple domain - ISP filtering lebih ketat - Banyak database hasil scrape 📌 2. Rata-rata Click-Through Rate (CTR) 🌍 Global: 2.6% – 3.7% 🇮🇩 Indonesia: 1.5% – 2.5% CTR dipengaruhi oleh: - Layout email - CTA placement - Responsiveness - Deliverability domain - Industry vertical 📌 3. Rata-rata Click-To-Open Rate (CTOR) (CTR ÷ Open Rate) 🌍 Global: 10% – 14% 🇮🇩 Indonesia: 7% – 11% CTOR lebih menunjukkan kualitas konten. 🎯 4. Breakdown Per Industri (Global) ⭐ 5. Standar yang dianggap “bagus” dalam industri ✔ Open Rate bagus: Di atas 35% ✔ CTR bagus: Di atas 4% ✔ CTOR bagus: Di atas 15% Jika Anda tembus angka seperti ini, berarti performanya sudah sangat baik. 🟦 6. Faktor terbesar yang mempengaruhi OR/CTR 🔹 Deliverability - DKIM, DMARC, SPF - Domain reputation - Gmail LCP (IP/Domain reputation) 🔹 List quality - Email valid & warm - Bukan hasil scraping - Engagement 90 hari terakhir 🔹 Content & design - Subjek - CTA placement - Gambar dan ukuran ringan - Gmail promo annotations 🔹 Send time optimization - Smart Send Time → bisa naik 6–12%

Last updated on Nov 14, 2025